Monday, October 17, 2011

yakinkah aku,Tuhan?



doa.
di antara peyakin sejati dengan si naif.
di Perang Badar.
di antara doa Kekasih Allah dengan Abu Jahal.

Doa itulah yang mencenungkan saya. "Ya Allah," lirihnya dengan mata kaca,"Jika Kau biarkan pasukan ini binasa,Kau takkan disembah lagi di bumi! Ya Allah,kecuali jika Kau memang menghendaki untuk tak lagi disembah di bumi!" Gementar bahu itu oleh isaknya,dan selendang di pundaknya pun luruh seiring gigil yang menyesakkan.

andai boleh lancang,saya menyebutnya doa yang mengancam. dan Abu Bakar,lelaki dengan iman tanpa retak itu punya kalimat yang jauh lebih santun untuk menggambarkan perasaan saya. "Sudahlah Ya Rasulullah," bisiknya sambil mengalungkan kembali selendang Sang Nabi, " Demi Allah, Dia takkan pernah mengingkari janjiNya padamu!"

***

kita tahu,di Badar hari itu, Abu Jahl juga berdoa. Dengan kuda perkasanya,dengan mata menantangnya,dengan suara lantangnya,dan telunjuk yang mengacung ke langit dia berseru, "Ya Allah,jika yang dibawa Muhammad memang benar dari sisiMu,hujani saja kami dari langit dengan batu!" Berbeda dari Sang Nabi,kalimat doanya begitu bulat,utuh,dan pejal. Tak menyisakan sedikit pun ruang untuk bertanya. Dan dia lebih rela binasa daripada mengakui bahwa kebenaran ada di pihak lawan.

Itukah keyakinan yang sempurna? Bukan. Itu justru kenaifan. Naif sekali.

***

Begitulah para peyakin sejati. Bagi mereka,hikmah hakiki tak selalu muncul di awal pagi. Mereka harus bersikap di tengah keterhijaban akan masa depan. Cahaya itu belum datang, atau justru terlalu menyilaukan.

dipetik daripada buku Dalam Dekapan Ukhuwah,tulisan Salim A. Fillah.
semoga,penulisnya mendapat saham di akhirat,wallahu'alam.

kenaifan? atau keyakinan?
tanya pada diri.
kita juga berdoa. tapi dengan keyakinan atau kenaifan?
saya tidak mencari pada diri orang sekeliling.
cukup hanya dengan meneliti pada diri sendiri.
kenaifan?atau keyakinan?

malu mengaku.kerana keyakinan kadang-kadang hilang.
keyakinan pada Dia Yang Menciptakan.
berdoa.dan ingin dikabulkan sekelip mata.
itu bukan yakin. itu naif namanya.

wahai kamu yang bersatu dalam ikatan aqidah,
andai terasa penat,lelah,susah.
pejamkan matamu,buatlah semampumu.
yakinlah padaNya.pada siapa lagi kalau bukan pada Dia???
hanya Dia yang berhak menilai usahamu.

insyaAllah,semuanya akan baik-baik saja....





No comments: